Wednesday, 28 December 2016

Toleransi

Setiap ajaran agama apapun pastinnya mengajarkan toleransi, kepentingannya dan maanfaatnya terhadap kehidupan sehari-hari.

Toleransi dalam Islam
Ajaran Islam tidak pernah memerintahkan umat manusia untuk saling bermusuhan atau membenci terhadap SARA. Bahkan manusia dwajibkan untuk menghargai dan melindungi sesama umat manusia meskipun meraka berbeda agama. Islam senantiasa berusaha untuk menegakkan keutamaan hidup beragama di dalam suasana damai, kerukunan, dan saling bekerja sama dengan sesama tanpa memandang SARA serta status social ekonominya.

Dalam kehidupan manusia terdapat banyak sekali perbedaan. Berdasarkan perbedaan tersebut, pada prinsipnya kita diwajibkan untuk saling menghargai dan menghormati tiap tiap perbedaan yang ada pada manusia. Perbedaan itu adalah sunatullah, bahkan merupakan rahmat bagi yang memahaminya. Allah SWT. Juga memerintahkan manusia untuk saling mengenal, bersilaturahhim, menghargai, bersatu padu, dan saling tolong menolong.

Makan toleransi berasal dari bahasa Inggris “tolerance” atau tolerantia dalam bahasa latin. Kurang lebih istilah ini menunjukkan arti saling memahami, saling mengerti, dan saling membuka diri dalam bingkai persaudaraan atau tenggang rasa.

Istilah “kerukunan” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesai (KBBI) yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan diartikan sebagai hidup bersama dalam masyarakat dengan kesatuan hati dan bersepakat untuk tidak menciptakan perselisihan dan pertengkaran.

Kerukunan sangat berkaitan erat dengan makna toleransi. Kerukunan menunjukan wujud nyata dari dua pihak (baik orang maupun kelompok) yang berdampingan secara nyaman dan harmonis. Sedangkan, toleransi berkaitan dengan nilai dan perilaku/sikap yang ditunjukan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk saling hidup rukun.

Bangsa Indonesia sendiri adalah negara dengan keaneka ragaman suku , agama, ras, budaya, dan  bahasa terbanyak. Dari keaneka ragaman ini tidak menutup kemungkinan akan muncul terjadinya konflik dan gesekan atas dasar rasa aman, ego, dan kepentingan. Dalam hal inilah diperlukannya suasana hidup yang rukun dan toleran.

Upaya yang dapat dilakukan, baik melalui kebijakan pemerintah maupun berbagai elemen masyarakat tertentu dan masyarakat itu sendiri harus terus dilakukan demi terciptanya lingkungan negara yang kondusif, rukun, aman, dan damai.


Oleh karena itu sikap toleransi pada seluruh masyarakat serta elemennya perlu dijaga dan diajarkan baik antar sesama muslim ataupun terhadap non-muslim. sikap tasamuh terhadap sesama muslim merupakan suatu kewajiban, karena antara muslim yang satu dengan yang lainnya adalah bersaudara. Persaudaraan ini diikat oleh agama yang sama. Persaudaraan yang terjadi antara sesame umat Isalam ini, menyangkut seluruh segi dan aspek kehidupan mulai dari masalah pribadi sampai masalah pada kemasyarakatan, masalah ekonomi, kesehatan, bahkan sampai pada masalah kenegaraan. Oleh karena itu sebagai sesama muslim kita harus menyadari bahwa kemampuan dan keberadaan anatara satu mukmin dengan yang lain adalah sama. Hendaknya sebagai sesama muslim harus saling membantu dan menghormati sehingga terwujud persatuan yang kokoh dan lingkup kehidupan yang damai aman, dan nyaman. Begitu juga terhadap umat beragama lainnya, sebagai sesama makhluk Allah SWT, kita diwajibkan tasamuh (toleransi) terhadap non-muslim. Hal ini dikarenakan Islam merupakan dan sebagai agama yang cinta damai, dan sebagai rahmatan lil’alamin (menebar kedamaian di muka bumi). Sebagai muslim kita diajarkan cinta kasih, baik kepada sesama (muslim) maupun umat beragama lainnya. Tetapi terdapat batas-batas yakni terhadap masalah ibadah dan akidah harus tetap sesuai dengan agamanya masing – masing. Tidak ada paksaan dari pihak pihak pemeluk agama yang berbeda untuk mengikuti  ajaran agamanya.  “Bagiku agamaku dan bagimu agamamu, engkau berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakakan dan aku berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan”

No comments:

Post a Comment

About Us

Recent

Random